Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Q.S. Ibrahim: 37).
Datang langsung ke Makkah benar-benar melihat kebenaran ucapan kawan saya itu. Makkah adalah kota yang panas, tandus, kering, dan dikelilingi gunung-gunung berbatu nan tinggi. Namun doa Ibrahim benar-benar membawa Makkah ke level berbeda, banyak gedung-gedung megah menjulang tinggi, salah satunya adalah Tower Zam-zam yang berada di komplek Masjidil Haram.
Sebagai kota suci Islam, Makkah selalu dikunjungi peziarah setiap tahunnya. Setiap waktu ratusan-ribuan-jutaan orang mendatangi Makkah untuk umroh atau berhaji. Istimewanya, semua kebutuhan jemaah mulai dari penginapan, air, makanan, dan transportasi semua bisa dipenuhi pemerintah Arab Saudi.
Air zam-zam dengan izin dari Allah tidak pernah kering memuaskan dahaga jemaah haji/ umroh yang datang ke Masjidil Haram. Gunung-gunung besar dijebol dan dibor untuk terowongan yang mempermudah transportasi dalam/ luar kota. Sebagai jalan bagi truk-truk yang membawa bahan bangunan, bahan makanan, air bersih, sayuran, dan buah-buahan untuk penduduk Makkah.
Makkah memiliki bukit/gunung yang memiliki kisah historis bersama para nabi/rasul. Sebut saja Jabal Nur tempat Gua Hira berada, Jabal Rahmah tempat ayah Adam dan bunda Hawa dipertemukan kembali, dan Jabal Tsur tempat Rasulullah dan Abu Bakar berlindung dari kejaran kaum kafir Quraisy Makkah pada zaman jahiliyah.
Gunung dan bukit dibelah dan diratakan agar pondasi gedung bisa didirikan. Entah bagaimana caranya, alat-alat berat sepertieskavator dengan ujung pembelah batu bisa berada di atas bukit. Duk...duk...duk... begitulah suara ketika bongkahan bukit batu dihantam mata besi pemotong dari alat berat itu.
![]() |
Saat menyusuri jalan-jalan di Makkah, banyak gedung yang bagian belakangnya langsung berbatasan dengan bukit berbatu nan tinggi. Banyak terlihat juga pola-pola tipikal di bukit-bukit pertanda bekas dipotong. Letak rumah di perbukitan Makkah sedikit banyak mirip dengan rumah-rumah di Puncak, bertingkat-tingkat. Hanya saja di Makkah cuacanya kering kerontang dan tidak ada pepohonan sama sekali.
Ada pemandangan unik saat berkeliling kota Makkah di awal-awal musim haji ketika jemaah haji Indonesia masih di Madinah . Banyak bangunan-bangunan besar terlihat tidak berpenghuni, seperti tidak terpakai. Belakangan diketahui kalau gedung-gedung itu adalah penginapan/ hotel yang baru akan terisi bila musim umroh atau puncak musim haji tiba.
Kota yang terberkati, mungkin kata-kata itulah yang bisa melukiskan keadaan Makkah. Di sebuah lembah jazirah arab, tempat kiblat umat Islam berada, ada sebuah kota maju dan berkembang untuk melayani tamu-tamu Allah yang menunaikan rukun Islam kelima itu. Saat pagi tiba terlihatlah rahasia yang menjaga rumput-rumput di Makkah tetap hijau, sebuah sprinkler keluar secara otomatis dari dalam tanah lalu menyemprotkan air ke sekelilingnya.
sumber: _http://news.detik.com/berita/3002432/kota-makkah-dan-kekuatan-doa-nabi-ibrahim-as
0 Response to "Kota Makkah dan Kekuatan Doa Nabi Ibrahim As (dan Para nabi)"
Post a Comment